Kesehatan Reproduksi
1. Definisi
Kesehatan reproduksi menurut Depkes RI adalah: suatu keadaan
sehat, secara menyeluruh mencakup fisik, mental dan kedudukan sosial yang
berkaitan dengan alat, fungsi serta proses reproduksi, dan pemikiran kesehatan
reproduksi bukan hanya kondisi yang bebas dari penyakit, melainkan juga
bagaimana seseorang dapat memiliki seksual yang aman dan memuaskan sebelum dan
sudah menikah (Nugroho, 2010).
Pengertian
kesehatan reproduksi menurut WHO (World Health Organizations) adalah suatu
keadaan fisik, mental dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit
kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi
serta prosesnya. Atau suatu keadaan dimana manusia dapat menikmati kehidupan
seksualnya serta mampu menjalankan fungsi dan proses reproduksinya secara sehat
dan aman (Nugroho, 2010).
Menurut konferensi Internasional Kependudukan dan
Pembangunan, 1994 Kesehatan Reproduksi adalah Keadaan sejahteravfisik, mental
dan sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan fungsi, peran &
sistem reproduksi (BKKBN, 2010).
2. Jenis Penyakit
dalam Kesehatan Reproduksi
A. Gonorhoe
(Kencing Nanah)
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Neisseria
gonorrhoea. Bakteri tersebut dapat menyerang pria maupun
wanita. Gejala seseorang yang terkena penyakit ini di antaranya
akan terasa sakit sewaktu kencing karena dari saluran kencing keluar
cairan kental berupa nanah. Infeksi kronis penyakit ini dapat menyebabkan
kemandulan baik pada pria maupun wanita. Penyakit ini dapat diturunkan
kepada bayi yang dilahirkan dari orang tua yang mengidap gonorhoe. Bayi
yang terinfeksi gonorhoe matanya tampak merah dan bengkak. Dalam waktu
1–5 hari setelah kelahiran, mata tersebut dapat mengeluarkan cairan yang
kental sehingga bisa menyebabkan kebutaan apabila tidak segera diobati.
b. Klamidia
Penyakit ini disebabkan oleh Chlamydia
trachomatis dan dapat menjangkiti pria maupun wanita. Gejala
yang ditimbulkan hampir sama dengan gonorhoe ditambah dengan
terjadinya radang leher rahim pada wanita.
c. Infeksi Trikomonas
Sebuah infeksi umum yang terjadi
terus-menerus di saluran kencing perempuan. Infeksi ini disebabkan oleh
Protozoa Trichomonas vaginalis. Banyak terjadi di seluruh dunia
dan terutama didiagnosis pada wanita berusia 16–35 tahun. Pada
wanita, infeksi ini menyebabkan peradangan di vagina sehingga banyak
mengeluarkan cairan yang berwarna kuning dan berbau tidak enak. Gejala penyakit
ini berupa peradangan saluran kencing. Diagnosis dilakukan dengan
pemeriksaan mikroskopik dari cairan serta perlu diadakan identifikasi
mengenai ada tidaknya parasit.
d. Sifilis (Raja Singa)
Penyakit ini disebabkan oleh Treponema
pallidium, yaitu sebuah spirochet (bakteri yang berbentuk spiral).
Perhatikan Gambar 1.
|
Gambar 1. Sifilis dapat menyerang susunan saraf pusat
|
Banyak terjadi di seluruh dunia,
terutama dapat menyerang manusia usia 20–35 tahun. Lebih
lazim terjadi di daerah perkotaan. Diperkirakan terdapat
kenaikan jumlah penderita di beberapa negara industri seiring
dengan meningkatnya penggunaan narkoba dan pelacuran.
Penularan terjadi melalui kontak langsung
antara luka (yang bernanah atau yang membengkak) di kulit dengan
selaput lendir atau cairan tubuh (air mani, darah, cairan
vagina) selama berhubungan seksual. Penularan bisa terjadi melalui transfusi
darah bila donor berada dalam tahap awal infeksi tersebut. Infeksi bisa
ditularkan dari seorang ibu hamil yang terinfeksi kepada bayi yang
dikandungnya.
e. Herpes Genitalis
Penyakit ini disebabkan oleh virus Herpes
simplex tipe 2 (HSV-2). Gejala yang paling umum adalah
bintilbintil berisi cairan dan terasa sakit. Bintil-bintil dapat
muncul di daerah sekitar alat kelamin atau dubur serta
mulut. Bintil-bintil akan timbul selama 1–3 minggu, dan
kemudian hilang. Beberapa waktu kemudian bintil-bintil akan
muncul dan hilang secara berulang. Sebelum bintil-bintil muncul,
alat kelamin terasa gatal atau panas. Setelah itu penderita
akan mengalami gejala seperti flu. Walaupun infeksi herpes
di kemaluan tidak bisa diobati, perkembangan klinisnya bisa dikurangi
dengan pengobatan.
f. Kutil Kelamin
Penyakit ini disebabkan virus Papilloma
manusia (HPV: Human Papilloma Virus). Kutil-kutil ini tumbuh di
daerah kemaluan, tetapi dapat juga tumbuh di sekitar dubur.
g. Acquired Immune Deficiency Syndrom (AIDS)
AIDS merupakan sekumpulan gejala penyakit
yang timbul karena menurunnya kekebalan tubuh. AIDS disebabkan oleh
virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) di dalam tubuh. HIV merupakan suatu
virus yang menyerang sel darah putih manusia dan menyebabkan
menurunnya kekebalan daya tahan tubuh, sehingga mudah
diserang infeksi/penyakit.
Virus HIV ini dapat hidup di dalam 4
cairan tubuh manusia yaitu:
1) cairan darah, 3) cairan vagina,
2) cairan sperma, 4) air susu ibu.
Pelajari skema pada Gambar 2. agar Anda
mendapat gambaran yang jelas tentang penularan HIV.
|
Gambar 2. Cara penularan HIV
|
Keberadaan virus HIV membutuhkan waktu
yang cukup lama (5 sampai 10 tahun) untuk dapat terdeteksi.
Bentuk virus HIV dapat Anda amati pada Gambar 3.
|
Gambar 3. Virus HIV
|
Keberadaan virus ini dalam darah
terjadi tanpa menunjukan gejala penyakit tertentu dan keadaan ini disebut
masa HIV positif. Bila seseorang terinfeksi HIV untuk pertama kali
dan kemudian memeriksakan diri dengan menjalani tes
darah, kemungkinan dalam tes pertama tersebut belum tentu
dapat dideteksi adanya virus HIV di dalam darah. Hal ini
disebabkan tubuh kita membutuhkan waktu 3–6 bulan untuk
membentuk antibodi yang akan dideteksi oleh tes darah tersebut.
Masa ini disebut window period (periode
jendela). Dalam masa ini, bila orang tersebut ternyata sudah
mempunyai virus HIV di dalam tubuhnya (walaupun belum bisa
dideteksi melalui tes darah), ia sudah bisa menularkan HIV.
Secara umum tanda-tanda utama yang
terlihat pada seseorang yang sudah sampai pada tahapan AIDS adalah:
a. berat badan menurun lebih dari 10%
dalam waktu singkat,
b. demam tinggi berkepanjangan (lebih dari
satu bulan),
c. diare berkepanjangan (lebih dari satu
bulan).
Selain itu, terdapat gejala-gejala
tambahan berupa:
a. batuk berkepanjangan (lebih dari satu
bulan),
b. kelainan kulit dan iritasi (gatal),
c. infeksi jamur pada mulut dan
kerongkongan,
d. pembengkakan kelenjar getah bening di
seluruh tubuh,
seperti di bawah telinga, leher, ketiak,
dan lipatan paha.
Sifilis Dapat
Menyebabkan Kelumpuhan
Gejala penyakit ini akan
muncul beberapa minggu setelah tertular. Muncul luka seperti borok
yang tidak sakit di daerah penis, leher rahim, dubur, dan dinding
belakang kerongkongan/faring. Bakteri ini kemudian memasuki aliran
darah; dalam waktu 1–3 bulan muncul tahap kedua. Tahap ini
ditandai dengan ruam yang menyebabkan pembengkakan kelenjar.
Setelah masa laten selama 5–20 tahun dengan sedikit atau tanpa gejala, tahap
ketiga sifilis dapat menyerang susunan saraf pusat atau
sistem kardiovaskular, yang bisa menyebabkan kelumpuhan
bahkan kematian.
3. Ada
beberapa cara efektif untuk menghindar / mencegah penularan penyakit
menular seksual alias penyakit kelamin kepada diri kita :
1. Tidak Melakukan Hubungan Seks Sebelum Menikah
Menghindari segala bentuk hubungan seks dengan orang lain sangat penting
demi terjaganya kesucian kita. Dengan begitu diri kita akan tetap
perjaka/perawan hingga menikah kelak. Pasangan sah kita pun akan sangat
bahagia karena mendapatkan diri kita yang mampu menjaga kesucian diri
sehingga bisa steril dari penyakit menular seksual yang sangat mudah
ditularkan melalui pertukaran cairan kelamin lewat hubugan seks.
2. Hanya Melakukan Hubungan Seks dengan Pasangan yang Sah (Suami/Isteri)
Menjadi orang yang setia dengan pasangan adalah hal yang sangat penting.
Jika kita tidak setia dan kemudian melakukan hubungan seks dengan orang
lain, maka bisa saja kita telah tertular penyakit menular seksual atau
penyakit kelamin. Lalu sangat mungkin dari penyakit menular kelamin yang
kita idap kita tularkan kembali ke suami atau istri kita tercinta. Dan
bukan hal yang tidak mungkin anak-anak serta anggota keluarga kita
lainnya turut tertular penyakit yang kita idap.
3. Sebelum Menikah Sama-Sama Cek Kesehatan
Agar kita yakin hubungan suami isteri yang nantinya dilakukan tidak akan
menyebabkan penularan penyakit menular seksual satu sama lain ada
baiknya kedua belah pihak secara sadar bersama-sama melakukan cek
kesehatan dari berbagai penyakit dan gangguan kesehatan. Dengan begitu
nantinya akan dapat diketahui kondisi kesehatan masing-masing dan
apabila ada masalah bisa segera diatasi sebelum pernikahan
dilangsungkan. Setelah menikah maka tidak ada fitnah dan pertengkaran
jika kedua belah pihak sama-sama mengidap penyakit kelamin.
4. Memilih Suami/Isteri yang Setia dengan Kita
Ini merupakan hal yang sangat penting yang menentukan keberhasilan kita
dalam melindungi diri kita dan keluarga kita dari penyakit kelamin.
Tanpa peran serta dari suami atau istri kita dalam pencegahan penyakit
seksual maka apa yang kita lakukan pun bisa menjadi sia-sia dan akhirnya
tertular penyakit kelamin yang menghasilkan penderitaan luar biasa baik
secara lahir maupun batin. Hindari memilih suami atau istri yang gemar
selingkuh dan yang gemar menggunakan jasa pelacur atau bahkan gemar
menjadi pelacur.
5. Mengajak Orang Lain Untuk Melakukan Hal yang Sama
Jika orang-orang disekitar kita moralnya rusak sehingga terjadi
pergaulan bebas alias seks bebas, maka tugas kita adalah menyadarkan
mereka untuk meninggalkan hal tersebut atas kesadaran sendiri dan bukan
karena paksaan dari pihak manapun. Jika di sekitar kita banyak orang
yang terpapar penyakit menular seksual, maka bukan hal yang tidak
mungkin menular kepada diri kita yang kurang peduli melalui cara-cara
yang lain yang tidak kita duga. Maka dari itu kita harus peduli dengan
apa yang terjadi di sekitar kita berada.
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar